11:34:00

SRB flexes enforcement muscle - The Borneo Post Online Berita Sarawak - News 2 Sarawak


SRB flexes enforcement muscle - The Borneo Post Online

Posted: 18 Dec 2013 01:00 PM PST

by Joanna Yap, reporters@theborneopost.com. Posted on December 19, 2013, Thursday

Personnel now stationed at all terminals registered with board to keep wayward boat operators at bay

KUCHING: Sarawak Rivers Board (SRB) now has a tighter grasp on happenings at boat terminals in the state following the recruitment of 40 additional enforcement officers this year.

In fact, the board has stationed enforcement officers at all terminals registered with them to ensure that all boat operators toe the line, and not try to make a fast buck by overloading their vessels.

In addition, SRB chairman Datuk Roland Sagah Wee Inn said new stations had been opened at Bakun and Nanga Peraran, while the Belaga and Daro stations had been reopened.

"We have recruited 40 additional officers this year, and we will submit requests to the Chief Minister's Department to
increase the number of enforcement officers from time to time (as necessary)," he told reporters after presenting awards to the winners of a landscape beautification competition organised by Padawan Municipal Council (MPP) yesterday.

In the wake of the Kawan Mas express boat tragedy that claimed three lives in May this year, SRB was heavily criticised when it admitted it did not have enough personnel to monitor all the passenger jetties and express boats movements in the state.

A total of 219 people were rescued in that boat tragedy.

Investigations revealed that Kawan Mas was heavily overloaded and had picked up passengers from Bakun and proceeded to Belaga where it unloaded some passengers before capsizing at Tanjung Kukuk, Batu Bungan, about an hour downriver from Belaga bazaar.

Meanwhile, Sagah, who is also Tarat assemblyman, urged boat passengers and boat operators to exercise more caution when using river transport at this time of year.

"(We ask for more) awareness and cooperation from the public, especially those using river boats to return to their villages to celebrate Christmas, and children returning to school.

"As it is also the monsoon season, the rivers may be faster flowing, and more boat passengers are also expected so they should be more aware not to overload the boats.

"If there are many passengers, operators can request for a temporary permit and we at the board will process and give approval as soon as possible."

He added that SRB had yet to receive any application for temporary permits, probably because boat operators might be waiting to see if the number of passengers over this festive season was high enough to warrant applying for it.

Print Friendly

To enable your comment to be published, please refrain from vulgar language, insidious, seditious or slanderous remarks. This includes vulgar user names.

PSM Tumbangkan <b>Sarawak</b> FA di Gajayana | Portal <b>Berita</b> Sepak <b>...</b>

Posted: 11 Dec 2013 06:31 AM PST

Malang – PSM Makasar berhasil menumbangkan Sarawak FA 2-1 pada laga persahabatan di Stadion Gajayana Kota Malang, Rabu (11/12).

Sepanjang jalannya pertandingan, PSM sebenarnya lebih banyak menguasai lapangan. Mengandalkan kerjasama lini depan antara Budi Sudarsono, Kenji Adachihara dan Robertino Pugliara, Juku Eja mampu menyajikan serangan bergelombang ke daerah pertahanan lawan.

10 menit laga berlangsung, PSM nyaris mencetak gol. Sayang, sontekan Kenji yang lolos dari jebakan offside masih menyamping dari gawang Sani Anwar. Tak lama berselang di menit 15, Budi Sudarsono memecah kebuntuan dengan golnya memanfaatkan bola muntah, dari tangkapan Sani yang kurang sempurna.

Unggul 1-0 tidak membuat pasukan Ramang, PSM Makasar mengendurkan serangan. bahkan Sarawak semakin tampil agresif, meski peluang emas mereka menit ke-16 melalui M Shahrol, masih dapat diantisipasi Markus Haris Maulana.

Budi "Piton" Sudarsono nyaris menggandakan keunggulan PSM pada menit 25, sayang tendangannya masih bisa diantisipasi barisan belakang Sarawak, padahal gawang Sarawak sudah kosong ditinggalkan Sani, yang maju menutup pergerakan Budi.

Lima menit sebelum bubaran babak pertama, Sarawak mampu menyamakan kedudukan melalui Joseph Kallang, yang memanfaatkan umpan silang M Shahrol lewat tendangan first time yang tak bisa diantisipasi Markus Haris Maulana.

Babak kedua berlangsung, Sarawak langsung tampil menyerang, di menit 47 Kallang sukses membobol kembali gawang Markus, namun gol tersebut dianulir wasit karena Kallang terlebih dahulu terjebak offside.

Untuk menambah daya gedor PSM, Coach Jorg Peter Steinbrunner mengganti Budi Sudarsono dengan Andi Oddang, tetapi semakin membuat barisan belakang PSM keteteran. Bahkan, beberapa kali pemain Sarawak membahayakan gawang Markus.

Sampai menit 65, belum ada gol tambahan dari kedua tim, dan di menit 75 Qifly Tamara membuat PSM unggul lewat sepakannya, setelah meneruskan umpan silang Supandi.

Hingga peluit dibunyikan pertanda pertandingan berakhir, PSM tetap memegang kendali pertandingan dengan  hasil akhir 2-1 untuk keunggulan Juku Eja.

Laporan Kontributor Bolaskor.com Malang: Degy Cesar

Nya semina <b>berita</b> selebubu ngapa: ROS - The Borneo Post Online

Posted: 20 Nov 2013 01:47 PM PST

Penerang ti madahka Perkasa udah numbuhka gerempung nya ba S'wak dalam taun 2008 bula

KUCHING: Penerang ti madahka Perkasa udah ditumbuhka ba Sarawak nya berita selebubu ngapa, ku Opis Pengerejister Gerempung (ROS), kemari.

ROS nengeri ba jaku iya nengah SMS madah; "Enti nitihka rikut dalam ROS Sarawak, Perkasa nadai muka pampang ba Sarawak."

ROS bejaku nimbal tanya nengah riput portal berita bekaul enggau penerang Sekretari Besai Perkasa Syed Hassan Syed Ali ti madahka Perkasa pampang Sarawak udah ditumbuh ba taun 2008 lalu diatu bisi urung 3,000 iku kaban.

Syed Hassan mega madah, Perkasa pampang Sarawak enda aktif agi laban Presiden Perkasa Sarawak Abang Abdul Nasser Abang Hadri enda tentu bepengerai.

Iya mega madah; "Perambu muka Perkasa ba Sarawak enda deka nyadi laban kami (Perkasa) endang udah bisi. Utai ti deka dikejaku ditu iya nya atur   presiden kami Datuk Ibrahim Ali tama ngagai menua tu (Sarawak)."

Berebak enggau nya mega, Syed Hassan madah, Perkasa Sabah udah bisi 45,000 kaban.

Berindik ari penerang Syed Hassan nya, kededua kaban politik enggau gerempung ukai dikuasa perintah (NGO) Dayak nengeri kelebih agi Sarawak Dayak National Union (SDNU) enggau Bung Bratak Heritage Association (BBHA) enda lantang ati enggau ulah Ibrahim ti selalu bejaku bekaul enggau pengarap sereta pilih bansa.

Iya ke pengabis baru, perambu Perkasa ngasuh nunu Alkitab (Bup Kudus) ti bangat enda ulih diterima rayat ditu kelebih agi ukai bepengarap Islam sereta enda deka nerima sebarang kaul enggau Perkasa.

Nitihka penerang ari kaban politik enggau NGO nengeri, baikka serakup tauka gerempung luar ari menua tu iya ke ditemu mantaika isu pengarap enggau pilih bansa ditagang tama ngagai Sarawak kena ngetanka penyerakup bansa ti seruran ditanggam tegut ulih pupu raban bansa di menua tu.

Semua tu mandangka rayat Sarawak ari genap pupu bansa semampai ngemeranka ulah beserakup ba semua aktiviti laban sida enggai dikeruga sebarang isu ti tau mambarka penyerakup bansa.

Nyukung penemu nya, isu ke dibantaika Ibarahim ukai semina enda diterima rayat maya Pengawa Bepilih Besai (PRU) Ke13 lebuh iya alah ngelaban chalun Parti Islam Se-Malaysia (PAS) Nik Abduk Nik Aziz tang mega kena Hari Dua tu tadi iya (Ibrahim) diukum jil enggau dipinta mayar mata duit RM20,000 ulih Kot Tinggi Kuala Lumpur ketegal bejaika nama Hakim John Louis O'Hara bekaul enggau kes kepala penyakal Datuk Seri Anwar Ibrahim ba kes nyaman Utusan Melayu.

Print Friendly

To enable your comment to be published, please refrain from vulgar language, insidious, seditious or slanderous remarks. This includes vulgar user names.

“Where is our promised clinic, SEB ? Our children are ill!” cries the <b>...</b>

Posted: 12 Dec 2013 06:43 AM PST

Following on from yesterday's breaking news about the Penans' tenacity to not give in so easily to SEB, we bring you yet more disturbing news from the 'new' resettlement at Mentalun. Apparently, some sort of an epidemic had broken out affecting the children who complain of stomach pain, are vomiting and having diarrhea. According to the nedws revealed to us, the cause of this unknown epidemic stems from the polluted water that they are drinking, despite being boiled first. Some of the parents have sought treatment for their children at Sg. Asap Resettlement Skim Clinic, about a hundred kilometers away. RFS asks SEB, on behalf of the Penans at Murum, "Where is the promised clinic and the medical staff to care for these displaced First Nation people?" Tune in for even more exclusive interviews with Michael Luang, Baginda Minda, Manggau, and James Ensuring on the latest happenings in Sarawak, and so much more!

Berikutan daripada pendedahan berita semalam, hari ini Gereng Jadum berkongsikan satu lagi berita yang mengejutkan dan menyayat hati daripada kaum Penan di Penempatan Semula Mentalun mendakwa beberapa orang anak mereka telah sakit, mereka mengadu mengalami sakit perut, muntah-muntah dan cirit-birit. Menurut mereka punca penyakit ini adalah dari air yang tercemar dan kotor yang mereka minum walaupun dimasak. Sebahagian daripada mereka telah mendapatkan rawatan di Klinik, Skim Penempatan Semula Sg. Asap hampir ratusan kilometer jauhnya. Untuk perkembangan berita eklusif yang lain Radio Free Sarawak berkesempatan menemuramah Michael Luang, Baginda Minda, Manggau, James Ensuring dan akhir sekali berita pendek dari Indai Selaka.

The last week on RFS

Show archive